Sebagai
perokok tentunya lo pasti penasaran dong siapa yg menciptakan rokok pertama
kali? Yap, sama halnya dengan gue, terkadang saat lo lagi ngumpul bareng
temen-temen lo dan obrolan lo udah ngelantur kesana kemari, suka keluar
pertanyaan iseng ‘siapa sih yg bikin rokok? Hebat ini orang bisa bikin kita
candu’.
Rasa
penasaran itu akhirnya menimbulkan hasrat buat gue untuk googling dan mencari
tau siapa sih ‘tokoh penting dibalik linting’ tersebut?
Dan alhasil
dengan bantuan om google yg super cerdas, gue berhasil menemukan jawabannya!
Begini
ceritanya…. (backsound dramatis ala ftv)
Sejarah awal
mula rokok bermulai dari kisah kretek di kota Kudus. Ga jelas memang asal-usul yang akurat tentang
rokok kretek. Menurut kisah yang hidup dikalangan para pekerja pabrik rokok,
riwayat kretek bermula dari penemuan Haji Djamari pada
kurun waktu sekitar akhir abad ke-19.
Awalnya, penduduk asli Kudus ini merasa sakit pada bagian dada. Ia lalu
mengoleskan minyak cengkeh. Setelah
itu, sakitnya pun reda. Djamari lantas bereksperimen merajang cengkeh dan
mencampurnya dengan tembakau untuk
dilinting menjadi rokok.
Waktu itu melinting rokok sudah menjadi kebiasaan kaum pria.
Djamari melakukan modifikasi dengan mencampur cengkeh. Setelah rutin menghisap
rokok ciptaannya, Djamari merasa sakitnya hilang. Ia mewartakan penemuan ini
kepada kerabat dekatnya. Berita ini pun menyebar cepat. Permintaan "rokok
obat" ini pun mengalir. Djamari melayani banyak permintaan rokok cengkeh.
Lantaran ketika dihisap, cengkeh yang terbakar mengeluarkan bunyi
"keretek", maka rokok temuan Djamari ini dikenal dengan "rokok
kretek". Awalnya, kretek ini dibungkus klobot atau daun jagung kering.
Dijual per ikat dimana setiap ikat terdiri dari 10, tanpa selubung kemasan sama
sekali. Rokok kretek pun kian dikenal. Konon Djamari meninggal pada 1890.
Identitas dan asal-usulnya hingga kini masih samar. Hanya temuannya itu yang
terus berkembang.
Sepuluh tahun kemudian, penemuan Djamari menjadi dagangan
memikat di tangan Nitisemito, perintis industri rokok di Kudus. Bisnis rokok
dimulai oleh Nitisemito pada 1906 dan
pada 1908 usahanya resmi terdaftar dengan merek "Tjap Bal
Tiga". Bisa dikatakan langkah Nitisemito itu menjadi tonggak tumbuhnya
industri rokok kretek di Indonesia.
Menurut beberapa babad legenda yang beredar di Jawa, rokok
sudah dikenal sudah sejak lama. Bahkan sebelun Haji Djamari dan Nitisemito
merintisnya. Tercatat dalam Kisah Roro Mendut,
yang menggambarkan seorang putri dari Pati yang dijadikan istri oleh Tumenggung Wiroguno, salah seorang panglima
perang kepercayaan Sultan Agung menjual rokok "klobot" (rokok kretek dengan bungkus daun jangung kering)
yang disukai pembeli terutama kaum laki-laki karena rokok itu direkatkan dengan
ludahnya.
Itulah asal muasal rokok yg kasarnya bikin kita rela ngebakar uang demi asap.
Tapi tetep gue sarananin jangan terlalu banyak ngerokok ya kakak, karena sebagai perokok juga gue setuju kalo ngerokok itu berbahaya bagi kesehatan, yaa walaupun ga bisa dipungkiri kalo itu enak. :))
Tapi tetep gue sarananin jangan terlalu banyak ngerokok ya kakak, karena sebagai perokok juga gue setuju kalo ngerokok itu berbahaya bagi kesehatan, yaa walaupun ga bisa dipungkiri kalo itu enak. :))
Semoga postingan ini bermanfaat dan bisa menambah wawasan kalian ya :)
Thanks to: Bapak Haji Djamari!
Sumber: Wikipedia
No comments:
Post a Comment